Selasa, 18 Agustus 2015

Akhirnya Perawatan Bougenvil Difungsikan Kembali

Doa Bersama Ruangan Bougenvil


Sejak Jumat, 14 Agustus 2015 Ruang Perawatan Bougenvil sudah dapat difungsikan kembali. Pernah menjadi topik hangat pemberitaan di Surat Kabar tentang tidak selesainya pengerjaan renovasi Ruang Perawatan RSUD Nunukan akhirnya dapat juga terselesaikan. Direktur RSUD Nunukan Dr. Dulman dalam Apel Pagi Selasa 18 Agustus 2015 menyampaikan rasa syukurnya telah merdeka (ungkapnya) dengan telah difungsikan kembali ruang Perawatan Bougenvil. Harapannya dengan telah difungsikan kembali Ruang Perawatan Bougenvil dapat mengurangi keluhan pasien yang selama ini memang seringkali akibat kekurangan ruangan akhirnya mendapatkan tempat perawatan yang tidak sesuai dengan haknya. Mereka yang berdasarkan kepesertaan BPJS di Kelas I ternyata karena ruangan penuh terpaksa harus di kelas 2. 

Selain itu selama ini ketika masa renovasi, ruang perawatan Bougenvil digabung menjadi satu dengan Perawatan Anggrek, terpaksa yang kelas I yang tadinya satu kamar satu tempat tidur menjadi dua tempat tidur, hal ini seringkali menjadi keluhan keluarga pasien. Celakanya ternyata masa renovasi juga tidak kunjung yang seharusnya di bulan Januari 2015 sudah selesai ternyata mengalami keterlambatan, belakangan baru diketahui ternyata ada permasalahan karena kontraktor yang bertanggung jawab ternyata tidak menyelesaikan pekerjaan sehingga kemudian informasi yang beredar di media beberapa bulan yang lalu dan kemudian pekerjaan di stop dan Perusahaan yang mengerjakannya di blacklist. Atas kejadian ini kemudian membuat penyelesaian renovasi menjadi terbengkalai.

Namun kita patut bersyukur, dengan keterbatasan pendanaan kita dapat menyelesaikan sendiri pekerjaan yang sempat tertunda. Sisa - sisa pekerjaan seperti pembersihan lokasi, pemasangan atribut dan peralatan seperti AC, Gorden dan penempatan kembali meubeler dapat dilakukan sendiri oleh Rumah Sakit.

Selama ini memang kita yang selalu mendapatkan komplain oleh masyarakat karena tidak menempati kelas sesuai dengan haknya, mudah - mudahan dengan sudah digunakan kembali ruangan bougenvil tidak ada lagi keluhan dari pasien.

Saat ini memang sebagian besar pasien yang berobat di RSUD Nunukan hampir 85 % adalah pasien BPJS kepesertaan Mandiri dan pekerja, sementara pasien PBI dan PBI Daerah yang menempati kelas 3 justru semakin berkurang semenjak era Jaminan Kesehatan Nasional diberlakukan, akibatnya permintaan perawatan di kelas baik kelas 1 dan kelas 2 juga semakin meningkat.

Direktur juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat kita juga akan memanfaatkan gedung kelas 3 yang sudah dibangun, walaupun belum ada serah terima dari instansi terkait, gedung itu akan kita percepat penggunaannya sehingga dapat menambah ruang perawatan kelas 3. (Humas RSUD Nunukan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pembaca yang terhormat,
anda dipersilahkan memberikan komentar yang positif, konstruktif yang wajar terkait tulisan di blog resmi RS Nunukan ini.
Terima kasih telah mampir di website kami

admin