Sejak akhir Bulan
Juli 2015 Spesialis Saraf dr. Dani Puji Lestari, Sp.S telah mengakhiri masa
tugasnya selama 6 bulan di RSUD Nunukan. Akibatnya banyak pasien - pasien saraf
yang selama ini memerlukan pengobatan dengan jangka waktu pengobatan yang lama
dan berkelanjutan mencari - cari dokter saraf di RSUD Nunukan. Sebagian pasien
masih ada yang berkenan untuk dilayani oleh Spesialis Penyakit Dalam namun
sebagian lagi ada yang minta dirujuk ke rumah sakit lain yang ada dokter
syarafnya.
Kekosongan dokter
spesialis syaraf ini memang cukup mengganggu pelayanan disamping memang
tingginya kasus - kasus penyakit degeneratif yang berhubungan dengan syaraf
seperti hipertensi bahkan sudah sampai stroke yang prevalensinya cukup tinggi.
Ada juga beberapa kasus yang berhubungan dengan gangguan dan kondisi dari otak,
syaraf tulang belakang dan sistem syaraf dan struktur terkait lainnya.
Sebenarnya
perkiraan tahun ini dokter spesialis definitif sudah selesai tugas belajar
namun sampai dengan awal Agustus belum juga ada khabarnya. Selama ini kebutuhan
dokter spesialis syaraf selalu dipenuhi oleh dokter PPDS dari Univesitas Gadjah
Mada karena kita memang bekerjasama juga dari Universitas lainnya melalui
Kementerian Kesehatan bagi PPDS biaya Kementerian Kesehatan.
Kepala Bidang
Pengembangan dan Kemitraan RSUD Nunukan, Hj Nur Madia, SKM, M.Kes mengatakan
kita masih memerlukan dokter PPDS untuk spesialis syaraf untuk mengisi
kekosongan kebutuhan. Dan kita menerima lowongan apabila ada dokter spesialis
syaraf PPDS dari semua universitas yang mau mengabdi selama 6 bulan di RSUD
Nunukan. Dikatakan juga bahwa selama mengabdi di RSUD Nunukan akan mendapatkan
fasilitas tempat tinggal, kendaraan operasional dan mendapatkan insentif
sebesar Rp. 20 Juta setiap bulannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pembaca yang terhormat,
anda dipersilahkan memberikan komentar yang positif, konstruktif yang wajar terkait tulisan di blog resmi RS Nunukan ini.
Terima kasih telah mampir di website kami
admin