Oleh : Senoaji Wijanarko, dr
Sejak
dicanangkannya RSUD Nunukan sebagai rumah sakit berbadan layanan umum
daerah, berbagai kelemahan yang menyebabkan lemah dan lambatnya
pelayanan terus menerus diperbaiki. Tak kurang mulai dari peningkatan
kemampuan managerial, fungsional, hingga perbaikan sistem operasional
sederhana semisal sistem pengadaan memberikan perubahan signifikan dalam
kinerja RSUD Nunukan secara umum.
Perubahan ini semakin nyata dalam kepemimpinan direktur RSUD Nunukan
yang baru dr. H. Marwan Sulistiyoadi yang mulai memimpin RSUD Nunukan
sejak 27 Oktober 2011. Perubahan yang nyata dirasakan antara lain makin
berkurangnya keluhan akibat ketiadaan pemeriksaan laboratorium akibat
kehabisan reagen, hal yang sama juga terjadi pada apotik dan suplai
oksigen. Pada tahun ini mulai banyak pelathan yang ditujukan untuk
jajaran fungsional guna meningkatkan kemampuan teknis di lapangan dalam
penanganan pasen. Peningkatan ini terus dikomunikasikan kepada klien dan
calon klien kami, tak kurang sejak 2012 resmi bekerjasama dengan RSUD
Nunukan antara lain berbagai perusahaan yang bernaung di bawah berbagai
pilihan layanan asuransi yang telah menandatangani perjanjian kerjasama
(PKS) dengan kami antara lain PT. ZAKIRAH (anak Perusahaan Medco), PT.
Jamsostek, dan PT. Margie andalan. Perluasan kerjasama ini melalui seksi
Humas dan Kemitraan RSUD Nunukan tidak terhenti sampai di sini, ke
depannya masih terbuka kerjasama dengan pihak lain yang sedang kami
jajaki.
Di awal 2012 ini juga kami membenahi sistem informasi Rumah Sakit yang
telah lama tidak berfungsi, guna mempermudah sistem pendataan dan
informasi mulai dari pasien hingga karyawan. Mengapa karyawan? ini
penting guna menghitung indexing yang penting perannya bagi penghitungan
remunerasi internal hingga pembagian jasa pelayanan proporsional ke
depannya. Sehingga penting bagi karyawan untuk menjaga perangkat SIMRS
ini agar tidak mudah rusak.
Banyak keluhan masuk terkait peresepan obat di luar yang kemungkinan
besar akibat ketiadaan obat yang dimaksud di apotik RSUD. Hal ini
perlahan kami dapat minimalkan dengan hanya membeli obat sesuai dengan
permintaan user (dokter yang merawat) sehingga memperkecil kemungkinan
peresepan ke luar yang memberatkan pasen dari segi jarak dan waktu.
Alasan lain peresepan luar antara lain merupakan pilihan obat yang
diberikan oleh dokter yang merawat yang tentu saja dikomunikasikan
terlebih dahulu ke pasen/keluarganya untuk mendapatkan persetujuan.
Benang/obat Standar jamkesmas yang kami sediakan seyogiyanya adalah
telah teruji dan memenuhi standar mutu dan dirumuskan para perumus
Jamkesmas sehingga pasen tidak perlu mengkhawatirkan kualitasnya.
Terkait kekosongan obat dan bahan habis pakai beberapa waktu lalu,
berhubungan erat dengan kondisi geografis yang menghambat pengiriman.
Namun kondisi ini telah kami perhitungkan dan segera kami perbaiki.
Berbagai perkembangan RSUD Nunukan tentu saja berkat peran dan masukan
berbagai pihak di luar RSUD Nunukan utanmanya klien, media massa dan
pihak terkait yang aktif memberi saran dan masukan keluhan sebagai bahan
evaluasi kami.
(penulis adalah kepala seksi Humas dan
Kemitraan ;kepala Unit Pengadaan Barang dan Jasa BLUD; dan anggota Pokja
Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Nunukan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pembaca yang terhormat,
anda dipersilahkan memberikan komentar yang positif, konstruktif yang wajar terkait tulisan di blog resmi RS Nunukan ini.
Terima kasih telah mampir di website kami
admin