Rabu, 08 Juni 2011

Apel Pagi 07.30


Ada apa ramai-ramai? karyawan gajian ya? ya kata itu terlontar dari salah seorang keluarga pasien d RSUD setelah melihat para staff rumah sakit yang telah memenuhi aula untuk mengikuti apel tepat pukul 07.30.

Keputusan direktur mengenai peraturan apel pagi tepat 07.30 yang telah berlaku mulai hari yang ternyata disambut baik karyawan RSUD Nunukan. Terbukti di hari pertama, terlihat jelas peningkatan  jumlah peserta apel. Biasanya peserta apel hanya kisaran 60-70 orang, namun hari ini jumlah peserta apel mencapai 129 orang. Peningkatan yang cukup signifikan memang,Hal ini sehubungan dengan instruksi Bupati Nunukan guna meningkatkan kedisiplinan para pegawai dan staff d seluruh jajaran instansi yg d sampaikan di sela kunjungan kerjanya ke RSUD kemarin (07/06/2011).

Semoga dengan adanya peraturan baru ini bisa meningkatkan kinerja dan kedisiplinan para staff PNS di lingkungan RSUD Nunukan, memberi paradigma baru terhadap etos kerja karyawan. (aji, ardi)

Selasa, 07 Juni 2011

bapak Bupati Nunukan "belanja Masalah" di Rumah Sakit Umum Daerah Nunukan

Tepat pukul 07.45 pagi ini seusai direktur RSUD Nunukan dr. H. Rustam Syamsuddin, MM. memberi arahan menyambung arahan Bupati Nunukan Drs Basri kemarin di halaman pemda, RSUD Nunukan dikunjungi oleh bapak Bupati Nunukan yang langsung di sambut direktur dan staf.

Kunjungan Bupati yang terbilang mendadak ini langsung disambung pertemuan di lantai 2 gedung manajemen RSUD Nunukan. Beliau didampingi 2 anggota dewan bapak Muh. Nasir, S.Pi dan bapak Amrin Sitanggang dari komisi III yang membidangi salah satunya tentang kesehatan. Dalam kunjungan yang diklaim bapak Bupati sebagai "belanja masalah" (bukan inspeksi mendadak/sidak) dan "kunjungan silaturahmi ke tetangga" beliau banyak mendengar aspirasi dari kabid Litbang bapak Khairil, S.farm dan kabid Pelayanan Bapak dr. IGAP Arisantha, MPH mengenai perkembangan terkini Rumah sakit Nunukan utamanya pasca penyesuaian tarif terkait perda No. 10 tahun 2011 dan keluhan masyarakat mengenainya.

Dalam kunjungan tersebut sesuai prioritas beliau akan peningkatan layanan kesehatan masyarakat Nunukan melalui Rumah Sakit, juga berpesan agar RSUD Nunukan diharapkan meningkatkan pelayanan dan tampilan agar lebih fresh tidak mengikuti "trend" buruknya pelayanan rata-rata Rumah sakit Umum Daerah di Indonesia. "jika Tawau dan Tarakan bisa mengapa kita tidak? Mereka bukan karena canggihnya peralatan, tapi pelayanan". "Kerja sama dengan dinas kesehatan juga perlu ditingkatkan untuk menjangkau pelayanan spesialis di area terpencil" ujarnya.

Menurut kabid Litbang, pengembangan SDM dengan memberikan pelatihan secara berkala kepada petugas kesehatan juga tidak boleh diabaikan, sehingga selain pelayanan membaik keterampilan karyawan RSUD Nunukan juga terpelihara.

Menutup kunjungannya bapak Bupati berpesan pada karyawan agar sebaik-baiknya pelayanan ditingkatkan melalui senyum diniatkan untuk ibadah.

 (dr.aji)

Senin, 06 Juni 2011

Tim sepakbola RSUD Nunukan menjuarai DanLanal Cup 2011

Selain berbenah di internal dalam hal manajemen dan pelayanan, RSUD Nunukan juga tidak lupa berprestasi dalam hal partisipasinya di luar Rumah sakit, ini terbukti dengan Medica FC sore ini menjuarai Danlanal Cup menutup kemenangan atas dinas PU dengan skor telak 4-0. Gol berturut-turut dicetak oleh Hidayat 1 gol, Adi Supriadi 2 gol, dan Ambon Sugiono 1 gol. 

Pertandingan  yang dimulai awal bulan Mei 2011 ini diikuti Medica FC sejak babak penyisihan menyapu Pembangunan (skor 18-1), mengkebiri Tim Kecamatan Nunukan dengan skor 12-1, melawan tim DISKANLA (0-0). Memasuki babak berikutnya menghadang PosGab (TNI) dengan skor imbang namun diselesaikan melalui adu penalti  dan menang 4-2. Di putaran perdelapan final Medica kembali menghancurkan tim Bandara dengan 5-0, menghantarkannya ke perempat final melawan tim ABADI yang kemudian dengan sukses dilindasnya 1-0.


Tim yang dimanajeri bapak Khairil Anwar ini beberapa tahun belakangan cukup disegani tim-tim lawan pada Danlanal cup sebelumnya. Pada tahun ini perjuangan itu terbayar dengan sebuah piala yang diserahkan langsung oleh bapak Bupati Nunukan yang baru saja dilantik 31 mei lalu bapak Drs Basri seusai pertandingan.


"mudah-mudahan tahun depan kita juara lagi" ujar Khairil Anwar yang sekaligus kabid Litbang RSU Nunukan dengan pasti. (dr. Aji)

Kamis, 02 Juni 2011

Seputar Kenaikan Tarif Rumah sakit Umum Daerah Nunukan pasca penerapan perda No. 10 th 2011

Tarif baru RS Nunukan telah berlaku sejak tanggal 20 April 2010 menyusul ditandatanganinya perda no.10 tahun 2011 tentang Penetapan Tarif Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Nunukan pada tanggal 4 April 2011. Sosialisasi dilakukan segera setelah perda tersebut diterima Humas RSUD Nunukan antara lain pada tanggal 14 April 2011 oleh dr. Seno Aji Wijanarko dan tanggal 21 April 2011 oleh direktur RSUD Nunukan dr. H. Rustam Syamsuddin, MM. serta tanggal 27 April 2011 oleh dr. IGAP Arysantha, MPH selaku kepala Bidang Pelayanan RSUD Nunukan.

Sosialisasi juga dilakukan melalui media cetak Radar Tarakan dan Tribun Kaltim baik melalui portal maupun koran. Radio Maroni juga berkesempatan mewawancarai kami di humas dan dr. IGAP Arysantha, MPH pada tanggal 23 dan 24 Mei terkait keluhan masyarakat akan kenaikan tarif tersebut.

Tema sosialisasi tersebut berkisar di kenaikan rata-rata tarif antara 15-30 persen bervariasi di berbagai lini pelayanan. Penyesuaian tarif tidak hanya terjadi pada tarif lama, melainkan pada sistem penghitungan dan penambahan tarif pada item pelayanan yang tadinya tidak diakomodasi perda tahun 2003. Pada perda tahun 2003, di bangsal kami ambil contoh, tarif tindakan tidak dihitung berdasarkan jumlah tindakan, melainkan bernilai 1 tarif (Rp 30.000,-) untuk semua tindakan berapapun banyaknya tindakan yang dilakukan. Kemudian untuk tarif yang belum ada di perda 2003 seperti (contoh) USG yang dilakukan dokter spesialis, tarif ini diakomodir di perda yang baru.

Penetapan penyesuaian tarif ini telah mengalami proses panjang mulai tahap konsultasi dengan konsultan kami RSUD R. Syamsudin, SH Sukabumi tahun 2008 yang terdiri atas survey kesesuaian tarif dengan Rumah Sakit Sekitar (Tarakan, Berau, Bulungan), survey ability-to-pay dan willingness-to-pay masyarakat disesuaikan dengan kelengkapan RSUD Nunukan. Draft ini kemudian berulang kali dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk kemudian ditandatangani Bupati H. Hafid pada tanggal 4 April 20011.

Kenaikan ini di lapangan ternyata mengganggu kenyamanan klien kami utamanya kalangan pengguna ASKES dan pasien Umum yang tidak memiliki asuransi. Askes, setelah dihentikannya pembiayaan Jamkesda tepat 1 Januari 2011 terkait restrukturisasi sistem pembiayaan kesehatan telah kehilangan gregetnya dalam pembiayaan kesehatan bagi pesertanya yang rata-rata dari kalangan pegawai negeri sipil. Apalagi setelah penyesuaian tarif ini, platform askes yang menanggung pelayanan per tindakan semakin kecil perannya. Hal ini memaksa pesertanya membayar selisih biaya pengobatan yang terkadang tidak kecil_

Kenaikan tarif ini justru tidak banyak berpengaruh pada masyarakat miskin pengguna kartu jamkesmas dan SKTM (surat keterangan tidak mampu), karena semua pembiayaan ditanggung pemerintah_

Kami paham bahwa penyesuaian tarif ini akan mempengaruhi kenyamanan pengguna layanan kesehatan RSUD Nunukan. Namun tidak bisa dipungkiri pula bahwa setiap tahun pembiayaan kesehatan kuratif ini semakin meningkat yang tentunya berimbas pada pelayanan. Semakin banyak keluhan atas pelayanan yang kami berikan menjadi masukan berharga buat kami untuk mengevaluasinya demi tindak lanjut segera, sehingga apa yang dibayarkan sesuai dengan kepuasan atas pelayanan kesehatan yang kami berikan.

Untuk staf Rumah Sakit diharapkan memahami hal ini untuk peningkatan pelayanan ke depan, karena pasien telah membayar mahal, dan berhak mendapatkan pelayanan yang (paling tidak) sesuai dengan apa yang dibayarkan. Bekerja dengan hati karena percayalah apa yang kita berikan dengan baik dan ikhlas akan berbuah kebaikan, dan klien yang puas sangat berharga bagi kemajuan rumah sakit umum Nunukan ke depan.


(oleh: dr. Senoaji Wijanarko, ka Humas RSUD Nunukan)

R/

photo courtessy tribunnews.com

  
Segenap jajaran Pimpinan dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Nunukan 
mengucapkan selamat atas dilantiknya 
bapak Drs. Basri dan ibu Hj Asmah Gani sebagai Bupati dan wakil Bupati kabupaten Nunukan periode 2011-2016

Semoga Nunukan semakin jaya dalam kepemimpinan periode ini dan selanjutnya




(ka Humas RSUD Nunukan dan staf)