Kamis, 28 Juli 2011

kerjasama RSUD Nunukan dalam pemulangan pasien TKI terlantar

Kerap kali RSUD Nunukan merawat pasien terlantar yang tidak diketahui keluarganya. Umumnya pasien tersebut diantar oleh pihak imigrasi dengan status TKI terlantar. Kebanyakan dari klien TKI terlantar ini memiliki kondisi kesehatan yang menyedihkan baik dari sisi fisik dan psikis. Lamanya pengobatan pun seringkali memperburuk status psikis/mental pasen mulai dari tahap sederhana hingga depresi berat. Ditambah lagi lamanya pengurusan pemulangan dari dinas sosial karena terkendala dana. Dari sisi perawatan, petugas medis pun acap dibuat kebingungan mengingat tidak ada lagi terapi medis yang dilakukan karena pasien  dinyatakan sembuh pada tingkatan tertentu, sehingga seringkali pasien TKI tertular infeksi nosokomial dari pasien lain yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Sejak Januari 2011 humas dan pemasaran RSUD Nunukan bekerja sama dengan dinas sosial dan BP3TKI membangun jejaring eksternal yang mempercepat kordinasi pemulangan TKI terlantar dengan cara mengidentifikasi pasien TKI bekerjasama dengan Unit gawat darurat dan utamanya bangsal Cempaka yang dikepalai ibu Erni yang selama ini bersama stafnya banyak membantu bagian humas dan pemasaran RSUD Nunukan secara umum dan pasien secara khusus. Pasien TKI terlantar yang teridentifikasi di bangsal secara lengkap dikonfirmasi ke bagian Humas untuk mendapatkan layanan pemulangan dari dinas sosial. Sejauh ini telah ada 3 pasien dipulangkan melalui kerjasama ini.

Ke depan diharapkan kerjasama ini semakin baik disertai dukungan pendanaan dan kordinasi penanganan TKI bermasalah dari Pemerintah kabupaten Nunukan sehingga dapat meminimalkan efek negatif yang tidak perlu.
salah satu pasen TKI terlantar bersama paramedik Cempaka yang merawatnya

Rabu, 27 Juli 2011

Pelatihan Komunikasi Efektif gelombang pertama

Tanggal 21-22 Juli 2011 lalu menjadi salah satu hari yang lebih dari biasanya bagi 30 peserta pilihan yang mengikuti pelatihan Komunikasi efektif untuk peningkatan soft skill dalam rangka menuju pelayanan prima. Strategi humas dan pemasaran RSUD Nunukan dalam menentukan hanya orang terpilih pada pelatihan komunikasi ini bukan tanpa alasan. Diharapkan ke-30 peserta terpilih ini yang mampu, akan  menularkan ilmunya kepada rekan sejawatnya sehingga persebaran kemampuan berkomunikasi yang baik akan merata hingga diadakan pelatihan-pelatihan berikutnya. Dukungan direktur RSUD Nunukan, dr. H. Rustam Syamsuddin, MM. terhadap kegiatan ini sangat positif tampak dari sambutannya membuka pelatihan ini di hari pertama. Bahkan setelah pelatihan kedua tahun ini yang dijadwalkan pada bulan september akhir beliau berpesan agar tahun depan dianggarkan pelatihan serupa secara berkala sedikitnya 4 kali dalam setahun.



Acara ini didukung penuh oleh Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Nunukan dalam rangka memperkuat keinginan bupati Nunukan dalam peningkatan mutu pelayanan RSUD Nunukan yang disampaikan beberapa waktu lalu di RSUD Nunukan langsung kepada pihak manajemen. Menurut bpk Joned Jauri narasumber humas pemda, kegiatan ini ke depannya bisa dibuat berjenjang dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi SKPD lainnya utamanya yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat

(aji)